Oleh: Lintang Pathfinder


Dinding-dinding yang sama

Teras yang sama

Jalan-jalan didalam rumah yang menyegarkan ingatan kembali


Inilah yang aku takutkan, kenangan yang hadir selama 21 tahun ini. Sedari dini tempat ini masihlah tempat yang paling kurindukan sekaligus menyesakkan.


Kisah ini bermula saat beliau masih mengajar dahulu, ingatan seorang anak kecil siapa yang bisa menentangnya.

Tak terhitung berapa kali jumlahnya aku tertidur diatas sepeda motor beliau dalam perjalanan. 


Teramat banyak kisah. Belum lagi cerita-ceritanya saat menjadi guru kesenian dan juga seorang pengarang lagu. Selalu saja menarik dan tak jemu-jemunya ku dengar.


Seorang ayah yang tak banyak bicara. Diamnya bukti kebijaksanaannya. Diamnya adalah bukti hatinya yang tulus. Yang kutahu, pastilah diamnya adalah saran saran yang membisu. Tak memliki makna bila dilihat sekilas namun sangat bermakna bagi orang-orang yang berpikir.


Sekarang hanyalah tinggal pusara yang bisa terlihat. Suatu hal yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.


Binongko, 14 April 2020.