Ada sebab lain yang amat mempengaruhi jiwa setiap Muslim yang berpegang teguh pada ajaran agamanya pada masa ini, khususnya para pemuda. Yaitu, mereka selalu melihat kemungkaran diperbuat orang dengan terang-terangan, kebodohan merajalela, kebatilan menantang dengan angkuhnya, sekularisme berkoar-koar dengan beraninya, kaum komunis mengajak orang pada paham komunisnya tanpa malu-malu. Kaum salibis bebas merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu tanpa takut-takut, dan media penerangan menyebarluaskan dekandensi moral secara mencolok. 


Kaum wanita bertelanjang atau berpakaian setengah bugil, minuman keras diminum dengan terang-terangan, klub-klub malam yang sarat dengan kebejatan moral mengubah malam menjadi siang. Seks dan naluri rendah diperjualbelikan, dipertontonkan, dan dijajankan, dalam bentuk sastra kontemporer yang "berani", lirik-lirik lagu yang membangkitkan berahi, gambar-gambar porno, film-film cabul, sandiwara-sandiwara, komedi, dan ..., dan ..., dan ...,; semuanya itu dituangkan dalam "gelombang lautan dusta" dengan penuh kefasikan dan kedurhakaan, demi merintangi manusia dari menuju Islam dan iman.


Si Muslim menyaksikan keadaan seperti ini di negara-negara kaum muslim. Bersama dengan itu, dia lihat pula hukum-hukum yang seharusnya memcerminkan berbagai 'aqidah dan nilai-nilai umat, dalam bentuk perundang-undangan yang menjaga mental dan memberi hukuman kepada siapa saja yang berani melanggarnya; namun undang-undang ini justru merestui kemungkaran dan mendukung kerusakan, sebab ia tidak bersumber pada yang diturunkan Allah swt. (Al-Qur'an), tetapi hanya pada hukum buatan manusia. Maka, tidaklah mengherankan jika undang-undang seperti itu menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah swt., dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh-Nya, menggugurkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah swt., serta menghapuskan batas-batas peraturan-Nya.


Kemudian, si Muslim itu menyaksikan pula para penguasa, yakni orang-orang yang Allah swt. telah membebankan pada pundak mereka tanggung jawab terhadap kaum Muslim. Mereka ini berjalan dalam lembah yang bukan lembah Islam, mencintai orang yang memusuhi Allah swt., mendekat kepada orang-orang yang menjauhkan diri dari Allah swt. dan menjauh dari orang yang mendekatkan diri kepada Allah swt., mendahulukan orang yang mengesampingkan Islam dan mengesampingkan orang yang mendahulukannya. Mereka ini menyebut Islam, kecuali pada hari raya Islam dan yang ada kaitannya dengan hari-hari besar Islam untuk mengelabui rakyat dan memperolok mereka!