RASA TIDAK PEKA
Oleh: Lintang Pathfinder
Satu bagian dari gugusan pulau menantang alam bius-bius aroma desa
Panjang jalan aspal-aspal berserakan, ombak yang berdeburan, orang-orang tersenyum.
Satu persatu mata kail terjun bebas ke dalam laut
Sekarang, hanya malam yang menampakan jejak mereka.
Bukan tak mau beranjak, virus telah merobohkan mental anak-anak muda itu.
Tak ada senyum sapa yang terlihat tertinggal penutup wajah
Entah wajah siapa itu, dalam benak kita tak peduli mereka.
Bukannya semakin dekat malah semakin berjarak.
Kita hidup di negeri yang lucu dimana kabar burung mengalahkan sumber-sumber terpercaya
Kita hidup di antah berantah dimana omongan adalah pemutus silaturahmi, dimana ghibbah satu-satunya aksi tervalidasi.
Dengarlah pengakuan anak kecil bermata biru di tepian jalan sana
Ia berkata, jika virus membuatmu takut denganku lalu memusuhiku, selamat tinggal untuk rasa saling mencintai.
Posting Komentar
0 Komentar